Friday, March 18, 2011

UPAKARA DAN SEGALA KELENGKAPANNYA DI BALI


Sekilas kita lihat bahwa canang bagi masyarakat hindu suku Bali merupakan hal yang tidak pernah terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan canang merupakan simbul dari Tuhan YME, sarana untuk mendekatkan diri pada Tuhan YME dan wujud rasa syukur karena telah diberikan kehidupan oleh Beliau. Masyarakat suku bali pada umumnya yang bertempat tinggal di Bali mempercayai bahwa apabila mereka tidak menghaturkan canang maka hal buruk akan menimpa mereka, dan apabila semakin banyak canang yang dihaturkan maka semakin banyak pula rejeki yang akan didapatkan. secara ilmiah hal ini sama sekali tidak bisa dibuktikan dengan eksperimen, mungkin saja memang mereka sedang sial pada hari tersebut sehingga tertimpa kesialan dan kemungkinan lain bisa saja mereka memang rajin serta ulet dalam bekerja sehingga memperoleh hasil yg memuaskan. seperti kita ketahui canang memiliki banyak tingkatan dan jenis yang terdiri dari banyak pernak-pernik yang harus kita bubuhkan didalamnya serta biaya yang kita keluarkan juga banyak. Bahkan apabila tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli kelengkapannya, untuk memenuhi canang yang begitu banyaknya harus berhutang disana dan sini. tak jarang setelah maupun sebelum membuat ataupun membeli canang terjadi pertengkaran dalam keluarga. apakah dengan terjadinya hal tersebut, canang masih bisa membawa pahala bagi kita? apakah Tuhan tidak akan marah jika hambanya memberi dengan pamrih?. Tentunya masing-masing pribadi akan berpendapat berbeda.
Dilain sisi bila menilik fenomena orang hindu bali yang tinggal diluar bali contohnya Sumatra dan Jawa, mereka lebih cenderung mempelajari sastra agama dibandingkan mengimplementasikan canang yang memiliki banyak jenis dan tingkatan berisi segudang pernak-perniknya yang makin sulit didapatkan dan langka. Mereka percaya bahwa Tuhan tidak akan menuntut umatnya untuk membuat canang sekian banyak untuk menyenangkan Beliau, yg Beliau ingnkan adalah ketulusan hati saat memuja beliau bagaimana dan apapun caranya. Mereka lebih memilih bersemedi dari pada membuat canang setiap hari, dan pada hasilnya rezeki yang mereka perolehpun tidak jauh berbeda dari mereka yang menghaturkan canang setiap harinya. Dan cara fikir merekapun lebih terbuka dibandingkan mereka yang masih melaksanakan adat secara sepenuhnya.
Memang benar jika adat haruslah dipertahankan, dan ada kalanya adat harus mengalami perombakan karena pergeseran jaman, seperti membuat canang, tidak mustahil pernak-pernik yang ada didalamnya akan semakin sulit didapatkan, sehingga perlunya diadakan sedikit perombakan terhadap aturan adat dalam membuat canang. Tentunya hal tersebut tidak boleh lepas dari konsep tri kerangka agama hindu serta tetap mengedepankan keseimbangan alam, manusia dan Tuhan. Sebagai manusia yang semakin cerdas dan mengerti akan kemajuan teknologi, marilah kita benahi agar hal tersebut berjalan dengan baik agar nantinya tidak timbul pertengkaran maupun perbedaan pendapat.

No comments:

Post a Comment